Kitadan malam yang berganti masih di sudut kota, diam dan saling memandang nikmati suara jangkrik dalam lubang lubang beton, Kita dan malam yang berganti selalu asyik mendengarkan nada nada usang di bawah remang cahaya bulan sabit menggantung di langit yang kerontang, Kita dan malam yang berganti memahat lupa dalam lembaran
Danberikut ini beberapa judul puisi malam hari rindu atau puisi malam yang merindu dalam kumpulan puisi tentang malam dan rindu yang dipublikasikan 1. Puisi tentang rindu di malam hari 1.1. Puisi di bibir 1.2. Puisi menuang rindu 2. Puisi tentang malam dan kamu 2.1. Puisi lelaki itu 2.2. Puisi malam gemintang 3.
4Contoh Puisi tentang Pramuka. Menyajikan artikel berisi kata-kata, kutipan, dan kalimat yang menginspirasi pembaca. Pramuka adalah salah satu kegiatan sekolah yang memiliki banyak pengalaman, maka tak heran jika agenda api punggun (salah satu agenda favorit) disertakan pembacaan puisi yang biasa dilakukan.
3KUMPULAN PUISI TENTANG JUMAT AGUNG. Ucapan selamat memperingati Jumat Agung untuk kamu dan Orang tercinta kamu dari sertapuisi.blogspot.com, - Menyambut Jumat Agung dengan tujuan memperingati hari ketika Yesus disalib, wafat dan dimakamkan. Jumat Agung menandai puncak penderitaan dan pengorbanan terakhir Yesus untuk dosa umat-umatnya.
. Puisi Malam – Aktivitas tidak semuanya dilakukan di siang hari, beberapa diantaranya akan sangat cocok untuk ditekuni dalam malam. Suasana malam akan lebih menenangkan, terutama untuk mengolah rasa. Intelejen menjadi semakin peka ketika malam sunyi tiba. Dan semua itu akan tercermin dalam puisi malam berikut ini Puisi Malam Sunyi Salah satu yang akan mendominasi hati di waktu malam hari adalah kesunyian, bagi jiwa-jiwa yang sendiri. Kesunyian menjadi pisau tajam yang menjerat, memberikan siksaan dalam bentuk yang tidak terlihat. Berikut contoh puisi malam mengenai sunyi 1. Aku Bersama Sebingkai Foto Sesaat nafas yang ku hirup terasa berat, seperti ikut mencekik di setiap tarikan yang ku buat Kepadamu yang bernama malam, akan ku adukan Sekelumit pahit yang meracuni hati yang kian kebas Orang mati tidak hanya memberikan tangis Seumur hidup berjuang untuk apa yang anak cucu bilang sebuah warisan Yang mati, mereka kekal terkunci Lalu, bagaimana dengan engkau yang hanya sekedar pergi? Menaburkan paku dalam selimut yang harus aku tiduri Mengoreskan malam-malam sebagai sunyi Dekap siksa menempel lekat-lekat Seperti berat aku menyebutmu sebagai seorang penghianat Mungkin engkau adalah seorang pencuri yang paling beruntung Membawa semua yang ku miliki dengan hanya sebingkai foto Dalam kotak terjaga lapisan doa Menyisakan sedikit aroma dalam kasurku yang berpagar Hanya bersama sebingkai foto, engkau kembali atau selamanya aku sendiri 2. Terlambat Seakan berlari, hari berganti dengan cepat menuju gelap Membawa penat yang dititipkan penduduk bumi untuk ia adukan Aku, salah satu yang memberikan kotak aduan itu dengan label prioritas Berharap sampai kepada yang bertempat di langit tertinggi dengan segera Tapi terlambat, Kotak itu tergeletak di ambang pintu Seakan terlupa bahwa aku punya pesan pengetuk pintu surga Dia terlalu lelah hari ini Mengelar karpet hitam di angkasa dengan sisa tenaga Malas menggantungkan bintang-bintang sebagai orkestra lagu selamat tidur Harapan yang ku bungkus rapi menguap Menjadi ringan seperti asap 3. Esok Hari Terasa Lama Ingin aku menghardik apapun di alam raya malam ini Seolah bersekongkol mereka bagai penjara yang akan menahan ku menghabiskan masa tua Rasa marah semakin menjadi karena aku hanya di sini sendiri Hanya bersama sunyi malam yang ku harap cepat berganti Aku ingin hangat matahari untuk melunturkan semua daki masa muda Melecut semangat sedikit saja bersama kokok ayam memanggil surya Aku membenci kalian semua,alam raya Dengan licik menahan laju jarum jam berputar meninggalkan malam petang Kau tau artinya? Aku setengah mengumpat… Aku akan semakin tersiksa dalam sunyi semakin lama Bahkan, dengan mematikan lampu pun bayangan itu semakin nampak Menghantuiku dengan rasa ngeri tanpa toleransi Jantung tua ku semakin terengah Nafas yang tersedat aku mencoba untuk bertahan Kepada matahari aku berteriak kencang Bangunlah, bawa serta jagad ini menggeliat bersamamu Aku benci malam sunyi 4. Berteman Lamunan Pilihan yang bijak telah terkunci Aku yang pergi, ku harap kau pun menyusul pergi Di sebidang tanah yang telah ditakdirkan Aku tak mau ada air mata jatuh tertumpah oleh rasa yang tak satu pun mau mengalah Tinggi … meninggi.. marah.. emosi Aku adalah pihakmu, atau aku adalah lawanmu Berbisik dan teriak Dan malam ini aku membawa masuk pilihan yang telah terkunci dalam dipan bergembok Meyakinkan sebagai kebaikan yang akan membawa menuju titik terang Mencari pembenaran untuk setiap kata yang kau bisikkan dengan merobek gendang telingaku Pilihan yang terkunci Dengan sumpah ia tumbuh cepat menjadi keramat Kata berpisah seolah laju panah yang telah kau isi degan bisa racun Melesat cepat Menancap Membawa aku dengan kesendirian tertidur abadi Baca Juga Puisi Islami 5. Kuasa Pencipta Sebilah pisau ku sayatkan dengan lincah Memotong sebagian dirimu untuk ku satukan dengan ku Aku melakukan dengan cepat Penuh perhitungan agar tidak satupun yang mampu meniru Sebelum kau dihilangkan, atau aku yang di comot pergi Menghunus seperti doa yang suci melindungi Hilang kau, tidak ada lagi Sebagian darimu adalah penawar rindu Hilang kau, tidak ada lagi Raut yang bisa dibelai dengan tangan yang terulur jauh melenyapkan jeda Hilang kau, tidak ada lagi Duduk bersila menghadap panorama senja 6. Relakan Untuk apa Tumpukan emas dan berlian Sertifikat pelatian yang terpajang Seluas mata memandang kebun-kebun Anak-anak yang berkialauan Untuk apa Setiap nafas yang terhirup, detakan jantung yang keras berbunyi Langkah kaki tanpa argo pajak membuntuti Untuk apa Kemolekan istri-istri Gemerlap dengan banyak perhiasan Untuk apa Ketika akhirnya yang kau dapat hanya sunyi Ketika pengharapan terakhirumu satu, mati Lalu untuk apa Omongan tinggi menjulang Keringat yang terperas habis Untuk apa Malam yang sendiri, ku fikir lahir dan hanyut akan lebih menyenangkan Tua menumpuk kesalahan itu mengerikan Sunyi menanti ajal menjelma menjadi sahabat karib 7. Petaka Hujan turun tidak mengenal ampun Terlampau beringas untuk sebuah jabat tangan persaudaraan Mungkin langit dan bumi sedang bertentangan Dengan atau tanpa kibaran bendera perang Diam terdiam Tangis menyusup lembut menyela bunyi deras hujan Mengharap kasih Menawarkan perdamaian Langit menolak Tanpa tumbal berkelahian akan terus dia kobarkan Petaka Langit menjadi begitu arogannya Menukar dengan dosa manusia hanya menangis pilu Malam ini dalam sunyi Baca Juga Puisi Cinta Puisi Malam Ramadhan Bulan yang dinantikan sebentar lagi akan datang, memberikan jawaban rindu kepada jiwa-jiwa taat. Malam-malamnyapun penuh dengan keistimewaan yang sayang untuk dilewatkan hanya dengan terlelap. Meraikan malam di bulan ini akan memberikan banyak sensasi rasa dari seorang hamba. Seperti tercermin di puisi-puisi malam berikut ; 1. Sujud-Sujud Rayu Ini yang kau nantikan? Hanya seperti ini kah ? Melamun dan terduduk dalam sayu pandangan putus asa Katamu, pengharapan dan doa akan mengubah semuanya Katamu, sebelas bulan lalu kau akan terus merindu Dan katamu, ku mohon tetap tinggal dan jangan lagi membuat aku menunggu Hanya seperti ini kah Perjalanan panjang yang ku tempuh sebatas untuk bersaksi kepada yang seperti ini Kuatkan setiap sendi dengan zikir yang tidak terputus di ucapkan Menegakkan badan melalui komunikasi yang mesra Hanya berdua… membisikkan kata cinta dalam sujud-sujud rayu Menorehkan bentuk sesal dan janji dalam waktu yang sama Mengulang-ulang mantra suci sebagai pengisi malam hari Ribuan bintang bersinar begitu terang Bersama-sama turut melontarkan harap mereka Memuji kepada engkau hamba mulia 2. Pengharapan Masih ada kesempatan selagi bersungguh-sungguh katanya Terulang sampai puluhan kali ucapan tahunan itu diselipkan Mamak bilang penharapan harus selalu di sertakan Bersama rasa lapar dan mengantuk yang dikuatkan Dalam malam-malam dingin perayu untuk terus meringkuk Memutar memori bayangan lembah berapi Sirnalah bersama sembah yang aku haturkan Keras cambukan kejam Melembutlah dengan manis laku yang aku usahakan 3. Tentang Kabut Itu Hei Untuk kamu yang telah mendengar Adzan ketika membuka pintu dunia Tangisan kesedihan mengantarkan menuju ruang ujian penuh pengawasan Hei Kau bersumpah untuk meyakini yang Esa Kita bersumpah untuk senantiasa menjalankan apa yang kita telah sepakati selagi di angkasa Hei Langit dan bumi kain gerah Yang putih kini sama sekali tak terlihat bekasnya Ketika bumi yang lelah bukan karena memikul jutaan jiwa Hei Apa yang tidak terlihat memberikan jejak angkara Lelah, dengan satu harap bahagia Hei Bukan untukku dan untukmu Bahagia bagi semesta yang terus berdoa Memohonkan gelap datang sampai hari raya Hei Tentang pesan kabut itu ribuan tahun lalu Ia akan membunuh 1/3 dari kamu Hei 1/3 lagi Hei Usai sudah dunia dengan tertib mengadukan dosa manusia 4. Sampaikan Aku Kepadanya Seperti rindu yang menjadi benci jika bertemu Mungkin bukan aku harapanmu Kau lebih mengharap ketupat dan daun pintu menganga Dunia menjadi damai dalam bayangan semu menipu Berjabat tangan seperti murah padahal mereka saling bertukar benci Sampaikan aku kepadanya Kepada yang benar-benar kau rindu Lenyap dalam kaleng-kaleng tertata rapi Sampaikan aku kepadanya Kepada malam dimana peta itu diturunkan Kepada seribu bulan yang menggantung memberi terang Dan kepada halaman terakhir dipanduan yang menjadi warisan Puisi Malam Dalam Kekhawatiran Salah satu rasa yang membuat sangat tersiksa adalah kekhawatiran. Ia menyita banyak fokus untuk sesuatu yang di andai-andaikan. Kekhawatiran semakin menjadi di kala hari telah sepi. Malam hari adalah waktu yang menakutkan. Rasa khawatir menjalar begitu cepat. Mengenai apapun, sayangnya rasa itu terlalu pintar untuk mengambil celah. Berikut puisi malam dalam kekhawatiran 1. Bila Matahari Enggan Bangun Aku telah menyusun banyak agenda esok hari Tentang berdiskusi pada angsa pertanda cinta Memburu merpati setia Dan mendatangi sarang buaya Aku telah menyusun banyak agenda esok hari Bahwa tempat itu tidak akan kau dapatkan dimana pun Ia pencuri yang sangat pandai bersembunyi Ada dalam balik bola mata Tersamarkan dalam aliran darah Vena Tanpa pencarian, ia sudah ada pada tubuhmu Berkamuflase menjadi Mitokondria Menipu untuk terus menemukannya Pertemuan adalah bila matahari bangun pagi-pagi Tapi malam begitu enggan untuk beranjak Menggulungnya secara paksa hanya akan mengobarkan percik api dari esok Bila matahari enggan bangun Maka selamnya aku dalam pencarian untuk menemukanmu 2. Galak Tak sedikitpun malam ini mata mau terpejam Aku sudah sangat lelah untuk semua dusta yang harus ku telan Lirikan penuh amarah isyaratkan Dengan sadis membuat bulan enggan nampak Angin semilir tidak membawa sejuk, tidak membawa semangat yang mengudara Ia dingin, berusaha membekukan setiap gerak yang hendak mengusik gelap ini Bila kau pernah bertanya tentang perang, ini lah yang sebenarnya Bila kau tajam menatap pertanda ini Deru peluru berbalas dengan lemparan geranat Dalam malam yang penuh dengan permusuhan Aku bersumpah aku enggan untuk mengalah Kutarik siang agar cepat menggantikanmu Menahan ujung langit pintumu tak akan lagi terbuka 3. Rengekan Sunyi Lautan, aku coba untuk menirunya Tenang meski memikul jutaan Titanic yang membuat pungungnya menjadi geli Tertantang badai, dia pun enggan untuk bergeming Lautan, aku coba untuk menirunya Langkahku bersama Parkinson membuat lautan tertawa Tenang teriakmu lantang Ingatkan Mengenai hal yang aku bisikkan Bahwa ada rahasia pertentangan dalam diriku dengan aku Memberontak seperti perang dingin dalam satu atap Umpama satu kapal menuju dua arah mata angin Aku Dengan gemetar yang kian parah Meninggalkan jejak jemari untuk dijadikan prasasti Ketika mereka mulai dewasa Ku harap tulisan itu masih layak untuk terbaca Aku Dengan tua yang tak bisa sedikit saja tertunda Ku harap mereka akan mengingatku sambil berdoa 4. Selimut Dosa Malam Ini Memintal seribu kain untuk menutup dosa malam ini Bayangan penghianatan yang harus aku sembunyikan rapat Menebarkan aroma pertanda Membuat ku tidak boleh lalai menabur bunga Mengiris tipis untuk membedakan dengan tanda duka Selimuti dosa malam ini Tentang satu larangan dengan sengaja aku memasuki Mata terbuka aku membawa langkah kaki Menghujani dengan sesal, sesak, Menyiagakan jutaan tank tempur Kekeliruan kecil akan memicu perang tanpa usai Hilangkan aku atau kepergianmu Ribuan selimut terpintal malam ini Aku berjanji tidak akan lelah untuk membuatnya esok Menyusun tinggi samarkan dosa malam ini Baca Juga Puisi Rindu Puisi Malam Penuh Rasa Bahagia Rasa hari ingin hidup seribu tahun lagi bila bahagia datang. Menghujani seiap diri dengan senyuman. Memalingkan dari duka yang selama ini menjadi siksa. Bahagia bersama puisi malam akan membuat semakin sempurna. Berikut contoh puisi malam dengan tema penuh rasa bahagia 1. Segerakan Untukmu 24 tahun aku menunggu Meniti harap sejak kali pertama telinga ini mendengarkan banyak bunyi Perih dan takut aku mengawali perjalanan panjang tiada henti Untukmu 24 tahun ku jalani dengan harapan penopang nadi Warisan rasa takut yang sama sudah menjadi tradisi dari awal bumi memulai Setiap tangis yang berganti dengan tangis yang lebih dramatis Setiap senyuman seperti menghina kedatangan satu jiwa membuat penuh sesak bumi mereka Untukmu 24 tahun menunggu dengan setia Memadukan dua mantra Bersatu menebus separuh agama Aku tidak harus tidur malam ini bukan? Bibirku terlampau pemberontak untuk tidak sedetik pun melempar senyuman Aku tidak harus tidur malam ini bukan? Siaga mengawasi jam pasir yang lambat berjalan Aku tidak harus tidur malam ini bukan? Ku pastikan datang pagi-pagi 2. Aku Telah Berkencan Sudah.. sudahi saja sepi ini Aku tak kuat menahan hingga esok datang mengetuk mataku Sekarang saja Biar waktu ini terusir karena ketidaksukaanku menunggu Sebuah gaun yang indah lengkap dengan sepatu Ayolah Sekarang saja Rindu yang membuncah seperti tidak kuat untuk terbendung Memasung dalam kerdil aku menunggu Setelah belasan purnama kesendirian Bunga bermekaran itu berwarna-warni memberikan harum menggoda Kenapa tidak sekarang saja? Bahkan waktu di waktu paling sunyi aku telah siap untuk datang Memamerkan sejuta foto Dengan aku dan kamu Di belahan bumi yang tak sama 3. Pasukan Mimpi Kami adalah muda dengan gelora yang menghangatkan mereka yang tua Teriak-teriak tanpa kehausan di terik matahari siang tadi Merayap dalam kubangan putus asa, tidak sedetik pun kami berhenti Berlari di rumput yang tinggi, dan melewati pohon rindang tanpa berteduh menghilangkan keringat Terjang menerjang berbaku hantam dengan negatif diri Bila hari masih terang, tak perlulah kami semua bergerak tergeletak di ranjang-ranjang Tersenyum dalam mata terpejam Semangat muda memeluk raga yang sedikit merasa lelah Itu tidak seberapa Senyum mengembang melihat bumi yang mulai muda kembali Menularkan gairah pelestarian di kaki-kaki tiang langit Menerbangkan ke luas laut Menghalau pergi memusnahkan apa yang akan mengotori Berbahagia bumi sedikit terlihat lebih muda 4. Rekah Laju waktu memberhentikan aku pada titik ini Mengantri sepanjang kesabaran hari yang telah terpompa menggembung Suatu tempat asing dengan banyak gulali manis dan permen kapas Tertuju kami pada satu titik di sini Peri-peri kecil seolah teramat sibuk hingga tak lagi saling menyapa Membawa ke sana ke mari harum-harum yang disembunyikan wujudnya Menabur di sana memercikkan di sini Sebuah momen besar telah dipersiapkan ku kira Mematung aku tak goyang meski angin membangunkan Aku dengan tubuh jangkung yang tak mau melihat apa yang menjadi daya tarik kami Berduyun-duyun yang datang tak mampu menggeser posisi aku berdiri, aneh Tak ada niatan untuk beranjak aku membiarkan waktu menyatu dengan jasadku Terkadang banyak yang lena hingga menyerahkan segalanya Kepada apa yang membuat kami berdesakan menunggu lama Seperti ada sebuah tenda dan tak satupun lubang intip terbuka Rapat Rahasia Tidak seorang pun menggeser tempatku? Aneh ketika dingin semakin menusuk, aku seperti terusik tepat dimana tenda terbuka Tidak ku sangka.. mungkin ia adalah ratu dari ribuan peri-peri kecil yang hilir mudik Cantik mengalahkan sejuta wanita yang disatukan pesonanya Hanya aku yang melihat? Kenapa mereka semua tidak menoleh Lihatlah tangannya menjuntai jauh meraih aku Berbisik mesra ini adalah waktunya Sentuhan itu membuat aku terperanjat Terbangun aku dalam mimpi bahagia di malam ini 5. Persembunyiannya Ku Temukan Sepertiga hari yang gelap menjadi sahabat setia Menerima tumpahan duka dan suka cita yang tergelontor ku serahkan Sebagai saksi hidupku menumpuk rahasia di setiap jejak langkah pagi petang Sajak yang teralun menjadi rantai penjaga hati Mengayun pasti tidak pernah ragu Sekarang tiba langkah terakhir dalam perjuangan yang berat Gerbang terbuka semerbak dengan harum wangi bunga Bahagia seperti terlihat nyata Haru menderu Bahagia menghadang seperti janji yang telah pasti Memeluk rindu erat tak ingin terlepas Beberapa puisi malam akan memberikan gambaran bahwa tidak hanya satu atau dua rasa yang bisa memikat di malam hari. sebagai penutup hari, malam memiliki kejutan yang siap untuk dibagikan kepada siapa saja dengan cuma-Cuma. Memberikan kebebasan untuk merasa sepi menyiksa atau puas bahagia. Malam memiliki jutaan misteri di dalamnya. Puisi Malam
Puisi tentang kamu. Kata tentang bila di pergunakan pada suatu pembicaraan atau penulisan berarti perihal atau hal, biasa pula diartikan kira kira, mengenai serta lain-lain tergantung asal pembicara atau penulisan, akan di pergunakan kemana istilah tentang tersebut. Kata/ kosakata tentang juga bisa di pergunakan menujukkan sesuatu, seperti, tentang rasa, atau aku kau dan dia dan banyak lagi kosakata berkaitan, menggunakan kosakata tersebut, Nah puisi yang diupdate ini merupakan kumpulan puisi mengunakan kosakata tentang. Tiga Puisi Bertema Tentang KamuBerkaitan dengan kata tentang kamu, dibawah ini tiga puisi tentang kamu, adapun masing masing judul puisinya antara tentang kamu Puisi tentang cinta dan rindu Puisi tentang kamu II Salah satu penggalan baitnya. "tentang cinta dan rindu Kehadiranmu membuat hidupku lebih indah Senyumanmu seolah-olah melelehkan hatiku, Semua akan terasa manis bila melihatmu, entah sampai kapan aku harus terus berharap akan dirimu". Selengkapnya dari bait ini, disimak saj apuisinya di bawah Tentang KamuWajahmu selalu terbayang dibenak ku Ketika menatap matamu yang indah. Getaran cinta itu mulai merambah Mendengar suaramu yang merdu, Membuat hatiku terasa syahdu Hati ini rasanya ingin memilikimu seutuhnya Tak sanggup aku memendam rasa ini padamu Rasanya aku ingin menjadi bagian terpenting dalam hidupmu Kaulah orang terkasih yang kini ada didalam hidupku Kaulah pujaan hatiku,saat ku sebut namamu Seakan-akan hatiku tidak ingin lepas darimu Kehadiranmu membuat hidupku lebih indah Senyuman mu seolah-olah melelehkan hatiku Semua akan terasa manis bila melihatmu Ini tentang kamu... Kamu yang selalu membuatku berharap Namun,entah sampai kapan aku harus terus berharap akan dirimuPUISI TENTANG KAMUtentang kamu rikma kamu legam kemilau sentuh hasrat aku gerai semerbak harum nawastu buat aku berandai-andai tentang kamu mata kamu tajam berbinar tatap hasrat aku kagumi kamu asa kita menyatu wajar saat pandang kita beradu tentang kamu bibir kamu alami lembut kulum hasrat aku manjai ingin kita saling berpagut tak putus ingin kecup abadi tentang kamu raga kamu gemulai indah dekap hasrat aku membelai hangat kita menghapus gundah tak takut hadapi badai Puisi Tentang Cinta dan RinduIni malam terang bulan yang bernyanyi riang. Mengiringi ratusan malam yang telah tenggelam.. dalam tabir rindu dan kesetiaan.. Masih ku ingat dulu. ketika cinta mekar bearoma rindu... Disesayat lembar waktu.. cinta bertuah naungi kilau matamu... masih ku ingat dulu. kala masih mengalir darah rindu di hatiku. merambat memenuhi palung dan jurang kecerianku.. Masih tentang cinta dan rindu yang getarnya tak kan pudar apalagi musnah di hempas waktu. ia mengenal tempat untuk mekar ia mampu menahan terpaan ganasnya badai. walau air mata turun bagai hujan... Cinta dan rindu takkan pernah pudar.. Sampai embun teteskan kehangatan malam.. Cinta dan kerinduan adalah kehidupan.. walau dalam gurun gersang dan lautan badai penuh gelombang permusuhan. Sampai saat ini.. Cinta dan rindu itu masih setia temani nafasku.. - Demikianlah puisi tentang kamu. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tentang kamu diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
puisi tentang malam dan kamu